Engku Sjafei
mengatakan bahwa “Dari pohon mangga jangan diminta buah rambutan. Tetapi
jadikan setiap pohon menghasilkan buah yang manis.” Maksudnya bahwa agar
pendidikan tidak membentuk murid menjadi manusia yang bercita cita dan berpikir
seragam, tetapi menjadikan mereka manusia yang berkualitas yang menurut
kodratnya. Pendidikan jangan sampai berfungsi untuk menetukan pilihan hidup
murid., hal ini berarti pendidikan
memiliki peran yang sangat penting dalam proses pendewasaan hidup seseorang.
Karena pendidikan yang diharapkan Sjafei agar murid menjadi mandiri dan mampu mengembangkan
potensi yang dimilikinya dengan maksimal.
Kemudian Sjafei
memberikan contoh arti dan peran pendidikan terhadap keunggulan suatu bangsa.
Misalnya, bangsa Sparta 1000 tahun sebelum masehi. Pada masa itu, bangsa bangsa
yang mendiami balkan hidup terpencar dalam kota kota kecil yang terpisah oleh
gunung dan pulau pulau. Mereka senantiasa dilanda perang antara sesamanya. Oleh
karena itu bangsa sparta dibawah pimpinan Lycurgus, seorang pendidik membangun
kekuatan dengan sistem pendidikan militer yang keras sejak anak berusia 10
tahun akhirnya, Sparta disegani bangsa bangsa disekitarnya. Tentu saja stategi
ini dan program pendidikan itu didukung
oleh sistem sosial secara konsisten. Kemudian “pendidikan Sparta” menjadi amsal
bagi pendidikan dengan disiplin keras.
Dalam pandangan
Sjafei berarti bahwa pendidikan yang berhasil harus menyesuaikan dengan keadaan
bangsa itu sendiri. Bangsa Indonesia memiliki kekayaan bahan alam yang dapat
memberikan penghidupan yang layak bagi rakyatnya. Seharusnya pendidikan di
Indonesia dapat mengubah rakyatnya menjadi manusia dinamis, aktif, kreatif dan
produktif dengan etos kerja yang tinggi serta kemampuan yang mumpuni tanpa
mengandalkan ijazah dalam mencapai kesejahteraanya.
Pendidikan yang
mesti kita berikan kepada anak anak kita yaitu pendidikan yang tidak diberikan
alam kepada kita, pendidikan sikap pribadi yang kuat. Supaya anak anak itu
boleh hidup beruntung dari kemampuannya sendiri. Bukanlah pendidikan yang
mengejar diploma lalu bergantung kepadanya. Anak anak harus diajar berjerih
payah dan berani menegakan diri dalam mengatasi kesulitan apapun supaya
kemudian hari menjadi orang yang otaknya pintar dan pribadinya pun kuat.
Sjafei
berpandangan bahwa bangsa yang merdeka harus mempunyai prinsip yang kuat pada
dirinya artinya bahwa mereka harus manusia yang terampil dan mampu
mengembangkan ketrampilanya dalam berbagai sektor produksi, seperti halnya yang
sering disampaikan Sjafei pada muridnya bahwa “ Lebih baik jadi tuan kecil
daripada jadi budak besar. Artinya seseorang
akan lebih baik jika dia menjadi pemimpin dalam usaha yang dikembangkannya
walaupun usahanya hanya dalam sektor yang kecil daripada menjadi karyawan yang
memiliki gaji besar namun berada di bawah kekuasaan orang lain, mereka tidak
mampu mengembangkan ketrampilan di dalam menyelesaikan pekerjaanya.
Sumber : Navis, A. A.
(1996). Filsafat dan Strategi Pendidikan M Sjafei. Jakarta: Grasindo.
0 komentar:
Posting Komentar