Daftar Blog Saya

Sabtu, 31 Desember 2016

Engku Sjafei dan Pendidikan INS Kayutananm


Engku Sjafei mengatakan bahwa “Dari pohon mangga jangan diminta buah rambutan. Tetapi jadikan setiap pohon menghasilkan buah yang manis.” Maksudnya bahwa agar pendidikan tidak membentuk murid menjadi manusia yang bercita cita dan berpikir seragam, tetapi menjadikan mereka manusia yang berkualitas yang menurut kodratnya. Pendidikan jangan sampai berfungsi untuk menetukan pilihan hidup murid., hal ini berarti pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam proses pendewasaan hidup seseorang. Karena pendidikan yang diharapkan Sjafei agar murid menjadi mandiri dan mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan maksimal.


Kemudian Sjafei memberikan contoh arti dan peran pendidikan terhadap keunggulan suatu bangsa. Misalnya, bangsa Sparta 1000 tahun sebelum masehi. Pada masa itu, bangsa bangsa yang mendiami balkan hidup terpencar dalam kota kota kecil yang terpisah oleh gunung dan pulau pulau. Mereka senantiasa dilanda perang antara sesamanya. Oleh karena itu bangsa sparta dibawah pimpinan Lycurgus, seorang pendidik membangun kekuatan dengan sistem pendidikan militer yang keras sejak anak berusia 10 tahun akhirnya, Sparta disegani bangsa bangsa disekitarnya. Tentu saja stategi ini dan program  pendidikan itu didukung oleh sistem sosial secara konsisten. Kemudian “pendidikan Sparta” menjadi amsal bagi pendidikan dengan disiplin keras. 

Dalam pandangan Sjafei berarti bahwa pendidikan yang berhasil harus menyesuaikan dengan keadaan bangsa itu sendiri. Bangsa Indonesia memiliki kekayaan bahan alam yang dapat memberikan penghidupan yang layak bagi rakyatnya. Seharusnya pendidikan di Indonesia dapat mengubah rakyatnya menjadi manusia dinamis, aktif, kreatif dan produktif dengan etos kerja yang tinggi serta kemampuan yang mumpuni tanpa mengandalkan ijazah dalam mencapai kesejahteraanya.

Pendidikan yang mesti kita berikan kepada anak anak kita yaitu pendidikan yang tidak diberikan alam kepada kita, pendidikan sikap pribadi yang kuat. Supaya anak anak itu boleh hidup beruntung dari kemampuannya sendiri. Bukanlah pendidikan yang mengejar diploma lalu bergantung kepadanya. Anak anak harus diajar berjerih payah dan berani menegakan diri dalam mengatasi kesulitan apapun supaya kemudian hari menjadi orang yang otaknya pintar dan pribadinya pun kuat.

Sjafei berpandangan bahwa bangsa yang merdeka harus mempunyai prinsip yang kuat pada dirinya artinya bahwa mereka harus manusia yang terampil dan mampu mengembangkan ketrampilanya dalam berbagai sektor produksi, seperti halnya yang sering disampaikan Sjafei pada muridnya bahwa “ Lebih baik jadi tuan kecil daripada jadi budak besar.  Artinya seseorang akan lebih baik jika dia menjadi pemimpin dalam usaha yang dikembangkannya walaupun usahanya hanya dalam sektor yang kecil daripada menjadi karyawan yang memiliki gaji besar namun berada di bawah kekuasaan orang lain, mereka tidak mampu mengembangkan ketrampilan di dalam menyelesaikan pekerjaanya.

Sumber : Navis, A. A. (1996). Filsafat dan Strategi Pendidikan M Sjafei. Jakarta: Grasindo.



0 komentar:

Posting Komentar